29 April, 2009

Berbohong Demi....


"Sudah pasti, berbohong untuk menyelamatkan muka atau berdusta yang dapat membuat 'orang berbuat hal-hal jahat dengan hati nurani jernih' patut disayangkan. Apabila masalah hanya menyangkut satu orang, maka pantas diharapkan oleh semua orang bahwa kebenaran akan diungkapkan, dan ada alasan untuk berharap bahwa kebenaran akan diungkapkan, dan ada alasan untuk berharap bahwa yang menceriterakan akan mendapatkan akibat-akibat dari pengungkapannya. Menahan kebenaran dapat mempunyai akibat mencelakakan sebagai pemutarbalikan yang disengaja."

(Christopher Glesson, SJ, Menciptakan Keseimbangan, Mengajarkan Nilai-nilai dan Kebebasan, (terj. Willie Koen), Jakarta, Gramedia, 1997, hlm.120)

Kebiasaan Berbohong dan Kepercayaan


"...Seorang ahli ilmu jiwa mengklaim bahwa setiap orang rata-rata berbohong sekitar lima sampai lima belas kali tiap minggunya (hlm. 116). Saya yakin bahwa ada beribu-ribu orang biasa yang dengan setianya menghayati komitmen terhadap kebenaran-kebenaran khusus mereka setiap hari, apa pun kurbannya. Namun orang-orang ini dan kesetiaan mereka pada kebenaran tidak membuat berita (hlm. 117). Tidak ada hal lain yang memerosotkan kepercayaan seperti hal berbohong, dan tanpa kepercayaan jaringan keluarga dan masyarakat akan segera rontok. Keadaan itu pun boleh jadi menjadi tanda-tanda zaman bahwa anak-anak muda semakin jauh dari kebenaran dalam situasi disipliner daripada generasi-generasi sebelumnya (119).

(Christopher Gleeson, SJ, Menciptakan Keseimbangan, Mengajarkan Nilai dan Kebenaran, (terj. Willie Koen), Jakarta, Gramedia, 1997).

04 April, 2009

Berani Menanggung Resiko Profesional

".... Secara pribadi, Theresia sudah bulat untuk mengundurkan diri dari korps yang telah dinaunginya selama 26 tahun itu. Theresia mengungkapkan terpaksa memilih penguduran diri itu karena kecewa. Ia mengaku sudah tidak kuat menghadapi tekanan yang diterimanya dari beberapa pihak. 'Ini sudah penindasan,' katanya tanpa merinci pihak yang dimaksud. 'Memang orang seperti saya harus 'dibunuh' (dibuang). Saya kan tidak bisa kotor.' tutur wanita yang akrab disapa Bunda itu.

Kepolisian Daerah Metro Jaya berencana memindahtugaskan Theresia dari kepala polsek menjadi penyidik Unit V Satuan IV / Satuan Remaja Anak dan Wanita Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Padalah jabatan sebagai penyidik itu biasanya dipegang oleh polisi berpangkat inspektur dua.

Wanita 49 tahun ini sudah mengetahui isi telegram rahasia mutasi dirinya pada 28 Maret lalu dari seorang tokoh masyarakat. Namun, hingga kemarin, Theresia belum menerima surat pemindahan secara resmi.

Theresia menduga pemutasian dirinya terkait dengan pengungkapan kasus aborsi dengan tersangka Juniaun alias Atun dan dr Agung Waluyo di wilayahnya pada akhir Februari lalu. Itu lantaran pada 12 Maret lalu kuasa hukum Agung mengirimkan surat keberatan berisi dugaan pelanggaran atas Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana yang dilakukan Theresia terhadap kliennya.

Surat yang ditembuskan, antara lain, kepada Kepala Kepolisian Resor Jakarta Pusat dan Kepala Pola Metro Jaya itu berisi tudingan bahwa Theresia melarang pengacara bertemu dengan kliennya. Setelah surat itu muncul, Theresia mengetahui kabar ia dimutasi.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Chryshanda menilai keputusan mutasi Theresia sebagai hal yang wajar. 'Tidak ada yang janggal.' ujarnya. Dia malah balik bertanya, 'Apakah perpindahan dari kepala polsek menjadi penyidik sebuah demosi?'

Adapun anggota Komisi Kepolisian Nasional, Adnan Pandupraja, menilai janggal demosi tersebut. Menurut dia, Theresia merupakan figur yang relatif berprestasi dalam mengungkap sejumlah kasus kriminal. 'Dia cukup profesional.'

(Koran Tempo, Sabtu, 4 April 2009, hlm A3)