
Kevorkian adalah nama seorang dokter di Amerika. Pada tahun 1990-an ia dikenal masyarakt dunia karena kasusnya sebagai berikut:
"... dituduhkan kepadanya bahwa ia membantu pasien meninggal yang belum terminal. Pasien-pasien yang dibantunya memang mengindap penyakit fatal, tetapi penyakit mereka belulm pada stadium terakhirnya. Demikian halnya juga dengan pasien terakhir yang dibantunya, Thomas Youk. Padahal, terlepas dari penilaian boleh tidaknya, dengan 'euthanasia' selalu dimengerti mengakhiri kehidupan pasien terminal dan 'bunuh-bunuh diri berbantuan' selalu dipahami sebagai pemberian kesempatan kepada pasien terminal untuk membunuh diri. Jika saat kematian masih jauh, tidak terjadi euthanasia atau bunuh diri berbantuan... Lagi pula, ada dugaan kuat bahwa Kevorkian membantu beberapa pasien yang mengalami depresi. Kalau memang benar, perilakunya menjadi tidak etis karena alasan itu juga. Sebab, depresi adalah kondisi medis yang bisa diobati. Dan dokter tentu mempunyai kewajiban mengobati pasien, selama kemungkinan itu tersedia....
(K. Bertens, Perspektif Etika: Esai-esai tentang masalah Aktual, Yogyakarta, Kanisius, 2001, hlm. 126)