31 Oktober, 2008

Lain Hippokrates, lain pula "Dukun"


"........Hippokrates (kira-kira 460-377 SM) adalah dokter Yunani kuno yang memberi kerangka ilmiah kepada profesi kedokteran dan karena itu sering digelari "bapak ilmu kedokteran". Yang sangat menarik adalah Hippokrates serentak juga mewariskan kepada profesi mesis kode etik pertama yang dikenal sebagai "Sumpah Hippokrates". Sumpah Hippokrates ini memainkan peranan penting sekali dalam sejarah kedokteran dan banyak membantu untuk menegakkan profesi medis sebagai profesi luhur dalam masyarakat. Dalam sumpah Hippokrates antara lain terdapat ketentuan yang melarang abortus. Dikatakan: "aku tidak akan memberikan kepada wanita seorang sebuah alat yang abortif". Lalu langsung ditambahkan: "Dalam kemurnian dan kesucian aku akan menjaga kehidupan dan seniku" (=profesi kedokteran). Kita mendapat kesan, larangan abortus bagi Hippokrates berkaitan erat dengan ini profesi medis: memelihara kehidupan. Tidak pantas seorang dokter membunuh kehidupan insani. Praktek membunuh merupakan semacam kontradiksi bagi profesi medis. Kehidupan insani yang baru mulai berkembang, harus dipelihara juga. Terutama karena pengaruh sumpah Hippokrates ini, dalam etika kedokteran tradisional telah tumbuh suatu tendensi anti-abortus yang kuat. Sejauh abortus dipraktekkan, pelaku umumnya bukan dokter, melainkan "dukun" atau non-profesional yang bergerak di pinggiran profesi medis...
(K. Bertens, Perspektif Etika, Esai-Esai tentang Masalah Aktual, Yogyakarta, Kanisius, 2001, hlm. 108-109)

43 komentar:

Unknown mengatakan...

Sumpah Hippokrates tentang aborsi ini memang sangat penting dan sangat berpengaruh pada perkembangan kedokteran sampai sekarang. Saya rasa sumpah ini sangat memiliki nilai kebenaran bila dikaitkan dengan larangan jangan membunuh. Larangan jangan membunuh hanya mempunyai perkecualian pada kasus membela diri, hukuman mati, dan dalam perang. Sedangkan peristiwa aborsi tidak masuk di dalamnya, maka seharusnya memang tidak boleh dilakukan.

Kita bisa lihat secara lebih dalam. Seorang pembunuh yang memang sangat sangat berbahaya dan diramalkan sikapnya tidak bisa berubah lagi memang pantas untuk dihukum mati. Tetapi bagaimana dengan bayi-bayi yang lahir dari hubungan yang tidak dikehendaki? Walaupun berasal dari hubungan yang tidak dikehendaki, bayi itu tidak berdosa. Bayi itu bukanlah manusia yang pantas dibunuh. Jadi Hippokrates memang benar bahwa tindakan aborsi itu seharusnya tidak dilakukan.

Jovian Jevon / XI-D / 22

alberthutama mengatakan...

Sumpah Hippokrates ini menurut saya sangat penting dalam usaha manusia yang beragama dan sadar diri untuk melakukan tugas membela kehidupan. Maraknya aborsi yang sering saya dengar memang kebanyakan dilakukan oleh dukun, sesosok pekerjaan non-profesional yang di film-film Indonesia 'disenjatai' ilmu hitam dan jamu-jamu tradisional.
Seharusnya, kita sebagai manusia sadar akan awal mula kita terbentuk, dimulai dari pertemuan sel sperma dan sel ovum, hingga menjadi bentuk kita sekarang. Jika Tuhan memberikan kita akal budi sejak sel embrio terbentuk, kita mungkin akan menyadari betapa dengan usaha keras ibu kita mengandung kita di perutnya. Dan, ternyata ibu kita menginginkan aborsi, sulit dikatakan...
Tetapi, memang kita tidak bisa melepas dari kehidupan duniawi yang sekarang terjadi. Kita tidak bisa berusaha membela kehidupan untuk menghilangkan gaya seks bebas, tetapi, kita hanya bisa mencegah agar hal aborsi tidak marak terjadi.

WaroengLordz mengatakan...

Teori Hippokrates sangat saya dukung, apalagi di jaman sekarang perlu kembali ditegakkan lagi hukum tersebut. Jaman sekarang tindakan aborsi banyak dilakukan karena disebabkan oleh seks bebas dan juga pemerkosaan...
Dokter sekarang harus memiliki pikiran yang lebih luas dan hati nurani yang besar untuk menetujui tindakan aborsi.
Tindakan aborsi menurut saya adalah tindakan yang benar-benar biadab dan dosanya lebih besar daripada membunuh orang...
Membunuh bayi yang tidak berdosa adalah hal yang harus dilarang!

Gradiyanto XI-D/ 18

candidate cxx- persevere mengatakan...

huh....
Aborsi semakin marak dilakukan di Dunia..
semakin saja orang melakukan aborsi
Hal ini membuat sedih Bunda maria yang akhirnya memberikan "anugerah" pada Julia Kim di Naju, Korea. untuk merasakan derita aborsi di seluruh dunia...

Sumpah Hipocrates untuk pelarangan tindakan aborsi rupanya kurang membantu karena memang masih ada saja segelintir yang melakukan tindakan abortus..

memprihatinkan?...

Melvin mengatakan...

Saya sangat kagum akan tokoh Hippokrates ini. Terutama, sumpahnya itu. Saya telah membacanya secara lengkap di wikipedia dan saya sangat terkagum- kagum akannya. Apa yang akan terjadi pada dunia kedokteran dan pengobatan apabila Hippokrates tidak pernah terlahi di bumi?

Dokter adalah seorang yang sangat penting dan mulia tugasnya. Sebelum mereka mengemban tugas dokter, biasanya mereka mengambil sumpah dulu. Yang isinya secara umum dan keseluruhan adalah tidak akan menyalahgunakan profesinya dalam menjalankan tugas. Yang dibahas di sini adalah dokter yang menjalankan tugasnya dalam memlihara kehidupan sesama.

Tentu saja larangan ini berkontradiksi dengan membunuh kehidupan. Bila membunuh, maka itu bukan memelihara, menjaga dan melestarikan kehidupan namun justru mematikan kehidupan. Melihat secara keseluruhan, sangat tidak mungkin apabila dokter malah mematikan kehidupan. Akan tetapi, di era modern ini, hal itu menjadi mungkin. Ada dua, kemungkinan malpraktek dan kemungkinan untuk mengaborsikan bayi. Untuk yang pertama, hal itu relatif kecil peluangnya. Namun yang kedua sudah marak di sekitar kita.

Muncul berbagai praktek aborsi ini, disuburkan juga karena kondisi yang memungkinkan. Maraknya seks bebas merupakan faktor pertama. Kehamilan yang tidak diinginkan terjadi dan mereka berbondong- bondong ke dokter kandungan yang bisa mengaborsi.Melihat peluang ini, banyak orang menjadi dokter gadungan yang mengaku bisa menjadi dokter kandungan dan bisa mengaborsi.

Hal ini berlawanan dengan sumpah dokter dan mencoreng nama dokter. Namun karena lemahnya pemerintahan dan aparat keamanan maka praktik dokter gadungan ini tidak dapat dituntut karena terlalu banyak. Mereka yang melakukan ini hanya memikirkan segi ekonomis saja dan tidak memikirkan hal lain. Permasalahannya, mereka TIDAK MENGHARGAI kehidupan. Kita tidak dapat mengubah mereka, mereka harus mengalaminya sendiri....

Melvin
XIA / 16

Daniel Christian mengatakan...

Sumpah Hippokrates ini menurut saya sangat penting dalam kehidupan manusia. Maraknya aborsi yang terjadi sekarang ini, khususnya di Indonesia kebanyakan dilakukan oleh dukun ataupun dokter.
Tindakan aborsi menurut saya adalah sebuah dosa besar, karena membunuh sesuatu yang telah Tuhan ciptakan. Di sisi lain, masih banyak orangtua yang sangat ingin memiliki anak. Namun mereka tidak mendapatkannya. Jadi sudah seharusnya anugerah yang Tuhan berikan kepada kita (nyawa dan roh serta jiwa/akal budi) kita syukuri dengan menggunakannya sebaik mungkin.

Daniel Christian
XI D/09

Unknown mengatakan...

Saya rasa para petugas medis (yang melakukan abortus provocatus) sekarang harus melihat kembali Sumpah Hippokrates untuk merefleksikan tindakan yang telah mereka lakukan terhadap para bayi. Mereka harus menyadari kembali jiwa dasar dari ilmu kedokteran.

Aditya Kristanto
XI-A / 1

A.D.K mengatakan...

Sumpah Hippokrates sangatlah penting mengingat banyaknya anak muda melakukan perlakuan bebas yang menjadikan aborsi menjadi marak yang dilakukan segelintir dokter maupan dukun nmaka itu seharusnya dokter-dokter dan anggota medis lainnya ,mengingat janjimereka untuk tidak membiarkan seorangpun meninggal ditangan mereka bukan membunuh mereka yang tidak berdosa dangan aborsi

davine XIE/12albertus

kiel mengatakan...

Sumpah Hippokrates sangat penting dalam kehidupan manusia karena aborsi adalah suatu tindak kejahatan yang sungguh berdosa karena telah membunuh bahkan membunuh calon kehidupan yang tidak berdosa. Tindakan sebuah dosa besar, karena membunuh sesuatu yang telah Tuhan ciptakan.
Di sisi lain, masih banyak orangtua yang sangat ingin memiliki anak. Namun mereka tidak mendapatkannya. Selain itu saya cukup prihatin karena banyak dokter yang mau praktek aborsi yang dilakukan hanya demi uang semata mata. Mereka dengan seenaknya saja tidak mengindahkan sumpah hippokrates demi UANG.

Yehezkiel Nathanael
XI D / 39

Unknown mengatakan...

Sumpah Hippokrates ini sangat penting dalam dunia kedokteran. Dengan melakukan aborsi berarti kita telah membunuh suatu kehidupan yang telah direncanakan Tuhan. Aborsi sebagian besar dilakukan karena janin tersebut ada karena akibat dari seks bebas. Sebenarnya janin itu tidak diinginkan karena itulah aborsi dilakukan sebagai pilihan satu-satunya. Tidak semua orang dapat memiliki anak. Justru ada orang yang sangat memiliki anak namun tidak juga diberi oleh Tuhan. Malah orang lain yang tidak mengharapkan anak diberi oleh Tuhan. Seharusnya janin itu tidak dibunuh karena anak merupakan karunia Tuhan yang sangat besar. Aborsi itu menyangkut nyawa seseorang meskipun belum tampak secara mata telanjang.

James Hidayat
XI-E / 24

HEHEHEHE mengatakan...

Seharusnya dunia kedokteran saat ini mengikuti sumpah Hipokrates ini. Seharusnya mereka tidak menyediakan pelayanan untuk melakukan aborsi. Karena sekalipun belum lahir, namun janin dalam kandungan telah hidup. Kehidupan itu diberikan oleh Tuhan dan kita sebagai manusia tidak boleh seenaknya mengakhirinya.

HEHEHEHE mengatakan...

Seharusnya dunia kedokteran saat ini mengikuti sumpah Hipokrates ini. Seharusnya mereka tidak menyediakan pelayanan untuk melakukan aborsi. Karena sekalipun belum lahir, namun janin dalam kandungan telah hidup. Kehidupan itu diberikan oleh Tuhan dan kita sebagai manusia tidak boleh seenaknya mengakhirinya. Jadi, saya sangat setuju dengan Sumpah Hippokrates yang melarang aborsi.

Fransiskus Kevin Prasetya XI D/16

steve edpin mengatakan...

Saya setuju dengan sumpah Hippokrates yang melarang ketentuan aborsi. Bagaimanapun juga, apapun itu yang terjadi, Tuhan telah mengijinkan embrio itu untuk tumbuh, dan akhirnya akan lahir sebagai bayi manusia.

Dalam Sepuluh Perintah Allah melarang kita dilarang untuk saling membunuh.
Pertama sudah jelas, aborsi itu adalah dosa.
Kedua, bisa kita lihat dari sisi HAM (Hak Asasi Manusia) yang paling utama, adalah kebebasan untuk hidup.

Walaupun bayi itu berasal dari hubungan gelap atau terlarang, bukannya berarti benar jikalau kita dapat mengaborsi janin tersebut. Sang bayi tidak berharap dibuat dan dilahirkan, bukan?
Ini murni kesalahan dari kedua pihak, pria dan wanita. Jadi menurut saya, menurut saya mereka harus bertanggung jawab.

Steve Edpin
XI A / 19

Le0nard mengatakan...

Saya sangat setuju dengan "Sumpah Hippokrates" tersebut karena sangat menjunjung tinggi nilai kehidupan manusia.

Memang benar, seorang dokter sangat penting untuk menghargai kehidupan manusia dengan tidak melakukan praktek aborsi. Karena, dengan aborsi berarti tidak menghargai hak hidup yang diberikan oleh Tuhan dan juga itu termasuk dalam kategori/tindak pembunuhan!

LEONARD
XI-D/25

Leo Nugraha mengatakan...

Leo NugrahaXIB 29

Berdasarkan artikel di atas, Sumpah Hippokrates bukan sebatas ucapan mulut saja, karena ada pesan penting yang tersirat di dalamnya. Sumpah itu mau menekankan dalam dunia kedokteran bahwa seorang dokter yang baik dan benar tidak akan melakukan tindakan abortif. Tindakan abortif sendiri merupakan tindakan pembunuhan, karena seseorang berusaha menggugurkan janin dalam kandungan. Tindakan ini bahkan lebih kejam dari eksekusi dan hukuman dari Tuhan pun akan lebih mengerikan. Kita seakan tidak mau bertanggung jawab akan kehidupan dari Tuhan melalui janin, dan membunuh janin yang belum bisa berbuat apa - apa terlebih berbuat dosa. Membunuh dalam bentuk aborsi seakan memberi kesan kalau kita adalah manusia yang berani menentang kodrat dan kuasa Allah atas kehidupan yang Allah berikan pada kita melalui janin. Perlu diingat kalau janin tetaplah makhluk hidup yang punya hak untuk hidup walau masih belum ada suara. Jadi Hippokrates memang benar kalau tindakan aborsi tidak dibenarkan karena menunjukkan manusia sudah berani di atas kuasa Allah dalam mengatur kehidupan.

Ricky Kristanda mengatakan...

Aborsi merupakan suatu hal yang sangat ditentang oleh seluruh agama. Sumpah Hipokrates memang sangat baik di mana mengatur etika-etika kedokteran harus diterapkan dalam seluruh kehidupan dokter di dunia. Profesi seorang dokter adalah sebuah profesi yang sangat mulia di mana seorang dapat menyelamatkan kehidupan seseorang. Namun,bila wewenang profesi itu digunakan hanya untuk mengambil keuntungan pribadi,maka profesi dokter akan menjadi profesi yang jahat. Sebagai contoh : dengan ilmu kedokteran,kita akan dapat menciptakan suatu virus yang dapat mematikan seluruh manusia di suatu negeri. Oleh karena itu, sumpah Hipokrates sangat perlu diaplikasikan dalam kehidupan seluruh dokter sehingga dokter dapat menjadi alat kemuliaan kebesaran nama Tuhan.

Bagaimana dengan dukun? Dukun sering dikonotasikan dengan ilmu hitam. Memang ada dukun yang memang bergerak di bidang pengobatan alternatif. Hal ini sangat mulia dan bermanfaat bagi banyak orang. Tetapi tidak dipungkiri,juga banyak pula dukun yang untuk melakukan hal-hal yang jahat. Seperti ilmu santet ataupun untuk tindakan aborsi.

Dari kedua contoh profesi ini,satu hal dapat kita tarik kesimpulan bahwa sebenarnya pada dasarnya semua profesi baik dan indah di pemandangan manusia bahkan Tuhan sejauh profesi dilakukan dalam batas-batas kewajaran dan norma serta dilakukan dengan hati nurani. Semua pekerjaan yang kita lakukan,semua dapat kita gunakan untuk hormat dan kemuliaan nama Tuhan bila kita mampu dan mau mengusahakannya. Oleh karena itu,marilah kita menjadi setiap hal yang kita lakukan untuk senantiasa menjadi alat bagi kita untuk menghadirkan dan menyatakan kuasa Allah yang begitu besar. Apapun pekerjaannya,jadikan Tuhan sebagai penuntun pekerjaanmu itu. Serahkan semuanya padaNya.

Ini aku,semua milikMu kuserahkan padaMu Tuhan.
Masa depan dan rencanaku semua kuserahkan dalam tanganMu.
Yang telah lalu dan akan datang,hasrat dan harapan yang terbayang .
Penyesalan suka dan duka semu kuserahkan hanya padaMu.
Kupersembahkan hidupku kepadaMu Tuhan untuk kemuliaanMu.
Dan ku berikan hidup ini sebagai persembahan yang berkenan padaMu.


Amsal 2 : 10-13
Karena hikmat akan masuk ke dalam hatimu dan pengetahuan akan menyenangkan jiwamu; kebijaksanaan akan memelihara engkau, kepandaian akan menjaga engkau supaya engkau terlepas dari jalan yang jahat, dari orang yang mengucapkan tipu muslihat, dari mereka yang meninggalkan jalan yang lurus dan menempuh jalan yang gelap;



By : Ricky Kristanda (XI D/33)

cafa mengatakan...

“Hebat”, satu kata untuk sumpah Hippokrates. Yang pastinya telah memberi gambaran/perspektif baru dalam dunia kedokteran/medis. Dokter ini mendukung penuh seorang wanita berapapun usianya tidak boleh membunuh anaknya ( menggugurkan janin-red ). Menurut saya, Hippokrates telah mempunyai pandangan jauh kedepan, siapapun bayi yang akan lahir pasti akan memiliki andil yang cukup besar bagi dunia ini. Nampaknya seorang ibu yang tega melihat bakal bayinya meninggal, tidak melihat pandangan ini, bisa disebabkan mungkin ibu ini malu, karena Sang bapak meninggalkannya saat ibu membutuhkan. Menurut saya seseorang itu boleh membunuh apabila dihadapkan dalam sesuatu yang sedang terdesak. Misalnya saja, seorang dokter kandungan memiliki 2 option dalam kasus berikut; seorang ibu harus memilih apakah nyawa ibu yang ditolong, atau nyawa bayinya yang ditolong. Itu adalah option dari dokter kepada keluarga dan ibu. Kalau saya menjadi dokter saya akan memilih untuk menolong sang ibu. Karena buah hati itu dapat dibentuk lagi karena ibu adalah sistem produksi tentunya setelah kondisi sang ibu benar-benar pulih secara mental, dan fisik. sekian dan Terimakasih

From : Rizky p --11 A-17

Unknown mengatakan...

saya rasa sumpah hippokrates ini akan jarang ditemukan pada dokter-dokter masa kini. masih sering ditemukan praktek aborsi di rumah sakit. jadi mungkin dalam kulih kedokteran perlu ditambahkan pelajaran psikologi agar para dokter kelaknya dapat memahami sumpah hippokrates ini dan tidak hanya memikirkan dirinya sendiri.

Yulius AJ XI-E/41

Unknown mengatakan...

Dhani. P
XIC/13
Manusia sejak dalam bentuk embrio, sudah merupakan mahluk yang berbeda dari binatang atau tumbuhan. KArena itu, tentu embrio sudah merupakan sesuatu yang dapat dikatakan sebagai rancangan Allah yang paling sempurna yang nantinya akan menjadi karya Allah paling agung, manusia.
Karena hal tersebut, saya setuju dan kagum dengan sumpah milik Hippokrates. Aborsi adalah sesuatu yang tidak pantas untuk dilakukan karena merupakan tindak pembunuhan pada calon manusia yang dapat diartikan sebagai membunuh manusia lain yag berlarangan dengan salah satu perintah Allah, jangan membunuh. Karena itu, mari kita berefleksi dari teori Hippokrates, mencanangkan, dan mempraktekan dalam hidup kita sumpah Hippokrates.

Unknown mengatakan...

Saya sangat mendukung Sumpah Hippokrates. Saya rasa sumpah ini sangat memiliki nilai kebenaran bila dikaitkan dengan larangan jangan membunuh. Larangan jangan membunuh hanya mempunyai perkecualian pada kasus membela diri, hukuman mati, dan dalam perang. Sedangkan peristiwa aborsi tidak masuk di dalamnya, maka seharusnya memang tidak boleh dilakukan.Tindakan aborsi menurut saya adalah sebuah dosa besar, karena membunuh sesuatu yang telah Tuhan ciptakan

Unknown mengatakan...

Hanya ingin menambahkan :
Antonius Richard/xie/5

Terima kasih

Unknown mengatakan...

sumpah Hippokrates ini sangat baik apabila dipegang teguh oleh semua orang di dunia.
Praktik aborsi sangat marak dilakukan di dunia ini dan sebagian besar pelakunya adalah generasi muda.
Sebetulnya apabila mau dibandingkan, praktik aborsi lebih tidak pantas dilakukan dibandingkan dengan hukuman mati. Karena hukuman mati hanya dilakukan kepada orang-orang yang memang benar-benar bersalah dan memang ia pantas dihukum mati,namun apabila aborsi yang menjadi korban adalah bayi dalam kandungan yang masih suci dan tidak bersalah apapun dan itu sangatlah tidak pantas untuk dihilangkan nyawanya.
Tindakan aborsi marak dilakukan karena banyaknya seks bebas dan tindak pemerkosaan, seharusnya mereka yang berbuat hal tersebut tidak pantas untuk melakukan aborsi mereka seharusnya bertanggung jawab terhadap bayi itu.Dokter yang melakukan aborsi juga seharusnya memperluas wawasan mengenai iman dan etika dalam hidup sebelum melakiukan aborsi
akhir kata saya sangat mendukung apabila aborsi itu dihilangkan.

Benny H/XIE/9

Fransiskus Raymond mengatakan...

Hipocrates merupakan seorang bapak, orang yang peduli pada anak-anaknya. Tak heran ia dikenal sebagai bapak kedokteran. Sumpahnya sangat jelas untuk menghindari kasus aborsi. Di kala Romawi berkuasa saat itu, mungkin terjadi banyak praktik aborsi sehingga beliau mengemukakan sebaris kata untuk melawannya.

Dalam era yang lebih maju sekarang ini, praktik aborsi semakin marak di masyarakat. Hal ini memprihatinkan sebab bukan saja sumpah sang bapak kedokteran yang turut melontarkan panah atasnya. Ke manakah para perempuan masa kini sampai-sampai tidak bisa menjaga dirinya. Kalau tidak mampu, jangan mau ambil resiko sebab hal itu menunjukkan diri kalian sebagai pahlawan yang pengecut.

Fransiskus Raymond
XIE/20

Yohanes Wirawan Putranto mengatakan...

Keputusan hippokrates sangatlah bijak dan juga cerdas karena janin merupakan awal kehidupan...
Bila janin dibunuh, sama saja dengan membunuh kehidupan..

Sumpah yang dilakukan hippokrates wajib ditiru oleh seluruh tenaga medis di dunia ini sebab kelahiran disebabkan oleh perbuatan laki-laki dan perempuan. Maka dari itu, haruslah dipertanggungjawabkan janin itu, bukannya dihancurkan. Maka, yang dilakukan Hippokrates adalah hal yang benar.

Yohanes Wirawan Putranto
XI C / 40

Unknown mengatakan...

Hippokrates sungguh menghargai sebuah kehidupan. Kita pun seharusnya juga seperti Hippokrates.

Tindakan aborsi hendaknya dilakukan apabila kondisi ibu yang mengandung kritis dan hanya bisa diselamatkan dengan aborsi.

Karena sang ibu sendiri juga mempunyai kehidupan. Menyelamatkan bayi namun membuat seorang ibu meninggal juga bukanlah jalan yang tepat karena si bayi akan hidup tanpa kasih sayang ibu kandungnya.

Kasus aborsi pada dukun-dukun jelas tindakan yang tercela. Kalau melihat dari film-film dan koran-koran bukankah yang melakukan aborsi pada dukun adalah pasangan yang hamil di luar nikah, karena bayinya cacat, atau untuk menutupi rasa malu bila dikatakan bayi haram.

Jadi pada dasarnya pasien aborsi dukun-dukun sudah melakukan tindakan yang tidak benar. Dan si dukun pun melakukan praktek demi uang saja.

Seharusnya manusia memiliki kontrol akan diri mereka dengan dapat berpikir sehat, tidak melakukan coitus di luar nikah atau pasangan lain. Apabila malah si perempuan hamil, embrio yang memiliki kehidupanlah yang akan menjadi korban.

Ry0_W4t4n4b3 mengatakan...

saya setuju dengan pendapat Hippokrates, sebab aborsi adalah pembunuhan dan melanggar perintah Allah. Tambah lagi, yang diaborsi tidak dapat melawan. Selain melanggar firman Allah ke-5, kita sudah menghilangkan kehidupan yang Allah ciptakan sehingga kita menghancurkan salah satu rencana Allah.

Marvin
XIC/26

Ben mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Kenny B.N. Panjaitan mengatakan...

Seperti yang sudah kita ketahui, aborsi tidak dikehendaki oleh Tuhan sendiri, yang sudah melarang kita untuk menghilangkan nyawa seseorang yang memang bukan hak kita untuk memutuskan apakah dia pantas untuk hidup atau mati. Jika kita melakukan aborsi, maka otomatis kita sudah melakukan pembunuhan karena individu yang ada di dalam kandungan itu sudah hidup.

Saya sangat mengapresiasi apa yang sudah hipokrates cetuskan dalam sumpahnya. Dengan adanya sumpah ini, hipokrates sudah menanamkan dalan pikiran seseorang untuk tidak meremehkan nyawa seorang individu menghargai hidup yang sudah Tuhan berikan secara cuma-cuma, tanpa memandang apa bentuknya ataupun memandang apakah ia pantas untuk hidup atau tidak. Tanpa adanya sumpah ini, mungkin dunia medis sekarang ini akan berbeda.

Kenny BNP.
XIA5/22

Ben mengatakan...

Menurut hippokrates aborsi/abortus itu tidak baik. Saya setuju dengan pendapat itu karena kehidupan manusia Sudah dimulai semenjak sel telur di fertilisasi oleh sel sperma. Walaupun masih berbentui embrio tetapi hal tersebut sudah menjadi dasar kehidupan yang akan menjadi manusia. Meskipun bayi yang akan dilahirkan cacat, aborsi tetap saja tidak boleh dilakukan.
Menurut Gereja, gereja tidak menyetujui aborsi karena menentang Tuhan dengan membunuh ciptaan-Nya. Kehidupan sudah dimulai sejak fertilisasi sel telur. Sehingga aborsi sama saja seperti pembunuhan orang lain. (Gaudium et Spes 27)

Unknown mengatakan...

Teori Hippokrates ini jelas sangat mendukung adanya kehidupan, dan harus diterapkan oleh semua dokter atau perawat medis karena ini mencangkup masalah kehidupan di mana tidak boleh mengambil kehidupan itu sendiri. Saya juga setuju dengan teori hippokrates yang menentang adanya aborsi, karena sudah jelas aborsi merupakan tindakan membunuh dengan sengaja janin atau insan yang masih berada di dalam kandungan seorang ibu. Apakah aborsi itu diperbolehkan? Tentu tidak, dan jelas jelas itu menentang teori Hippokrates di mana Hippokrates sendiri mengatakan "saya tidak akan memberikan seorang wanita alat yang abortif."
Hal yang dikatakan penulis juga benar, orang orang yang mempraktekkan adanya aborsi ini bukanlah seorang dokter melainkan dokter dan diluar profesi seorang dokter.Jadi apabila seorang dokter melakukan tindakan aborsi, maka dia tidak layak dikatakan sebagai seorang dokter melainkan seorang dukun atau pembunuh.

Reinhart B. XIA3/ CC'21

Unknown mengatakan...

Menurut saya, Teori Hippokrates sangatlah mendukung dalam kehidupan manusia. Kami sebagai manusia juga dilarang untuk mengakhiri kehidupan orang lain baik disengaja maupun tidak disengaja. Kehidupan manusia sudah dimulai sejak di dalam kandungan Ibu. HAM pun juga sudah diberikan dalam kehidupan manusia. Tindakan Aborsi juga melanggar 10 Perintah Allah, yaitu: Perintah ke-5: Jangan Membunuh. Hidup dan Mati seseorang itu berada di tangan Tuhan bukan berada di tangan Dokter, Dukun dan berbagai profesi lainnya.
Saya mengapresiasi sekali mengenai Teori Hippokrates, saya pun berharap agar teori ini dapat tertamamkan di setiap individu yang hidup di Dunia ini. Maka akan sangat penting peran orang tua di dalam melangsungkan kehidupan anak-anaknya bahwa anak-anak tersebut layak untuk hidup baik memeiliki kekurangan maupun tidak. Saya sangat setuju praktik aborsi untuk dihilangkan, jangan mengambil berbagai alasan untuk mengakhiri kehidupan seseorang karena itu telah melanggar berbagai etika dalam kehidupan.
Gregorius Georgeclint XIA3/17

Unknown mengatakan...

Hippokrates adalah salah satu dari banyak orang yang percaya bahwa penyakit disebabkan oleh penyakit alami bukan karena takhayul/hukuman dari Allah. Mungkin dari pernyataannnya terlihat bahwa dia merupakan orang yang rasional dan tidak percaya adanya Allah. Tapi ternyata dalam “Sumpah Hippokrates” dia mengatakan bahwa dia sangat melarang aborsi karena seorang dokter tidak boleh mempermainkan nyawa orang lain. Disebutkan juga mempermainkan orang lain juga juga berarti mempermainkan Allah yang menciptakan mereka. Dari kalimat ini bisa disimpulkan bahwa kita tidak boleh membunuh ciptaan Allah yang sudah memulai kehidupan dari pembuahan.

Saya setuju dengan perkataan Hippokrates serta dapat diketahui bahwa gereja juga melarang aborsi yang berarti gereja juga setuju dengan “Sumpah Hippokrates”. Kita tidak boleh melakukan aborsi karena aborsi merupakan pembunuhan disengaja calon bayi di perut seorang ibu. Dan dapat diketahui bahwa kehidupan sudah dimulai dari pembuahan yang berarti calon bayi sudah hidup dan memiliki hak hidup sebagai ciptaan Allah yang paling mulia. Maka aborsi sangatlah dilarang baik dari segi Agama maupun Sosial karena membunuh manusia merupakan tindakan yang melanggar norma di sosial dan juga perintah Allah untuk tidak membunuh. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sumpah Hippokrates masih disetujui oleh norma sosial dan agama sampai sekarang.

David Darren Wiraatmaja XIA4/8

Kolat mengatakan...

Sebenarnya sumpah hippokrates ini asal muasalnya juga masih belum jelas, apakah ditulis oleh hippokrates sendiri, oleh muridnya ataupun orang lain. Dan sampai sekarang pun masih sering atau dapat secara bebas di revisi dan/atau di manipulasi.Hal ini menurut saya karena banyak hal hal etika yang kurang berkenaan dan kurang relevan dengan sumpah hippokrates ini yang mnurut saya masih sangat sederhana dan mendasar. Sehingga penggunaan nya dalam bidang kedokteran jaman sekarang masih hanya berbentuk formalitas semata yang bahkan tidak memiliki sanksi yang jelas dalam pelanggarannya.Sehingga menurut saya diperlukan landasan yang lebih jelas tentang peraturan dalam kedokteran yang dapat diterima secara luas dalam menentukan masalah kontroversial seperti aborsi, yang juga dapat diterima di etika modern.
J.M.B.Chiko R.J. XIA4/23 CC21

Nuel mengatakan...

Menurut saya hippokrates sangat mengahargai kehidupan yang diberikan oleh Tuhan. Beliau sadar sebagai seorang dokter dan seorang manusia ia harus menghormati pemberian Tuhan. Ia tidak mau menggunakan kelebihan dan profesinya untuk mengakhiri hidup yang sudah diberikan oleh Tuhan. Seharusnya tidak hanya seorang dokter yang bisa melihat hal ini melainkan kita semua sebagai umat beragama dan sebagai manusia yang bermoral juga bisa menatap hidup kita maupun orang lain sebagai anugerah.
Immanuel Krisliandi XIA3/19

Unknown mengatakan...

Dari apa yang saya baca, saya berpendapat bahwa perkataan Hippokrates merupakan sebuah hal yang sangat menghargai pemberian dari sang Pencipta, Hippokrates sangat tau betul apa kewajibannnya dan tanggung jawabnya yang harus dilakukan dari skill/ anugerah yang ia dapatkan dari Tuhan.
Seringkali orang kebanyakan selalu menyalahgunakan apa yang yang menjadi anugerah kita dari Tuhan. Kita selalu menghalalkan segala cara selama itu menguntungkan bagi kita.
Namun, pendapat dari Hippokrates sendiri merupakan suatu hal yang sangat bertanggung jawab dalam penggunaan skill/ kemampuan yang ia miliki. Ia tidak mau begitu saja mengganggap remeh suatu hidup manusia, ia sebagai seorang dokter mementingkan kehidupan manusia dibandingkan kepentingan pribadi dari pasien atau dirinya sendiri.
Maka dari itu yang saya harapkan adalah bahwa teori Hippokrates ini akan selalu dipegang teguh oleh setiap instansi kesehatan dan juga saya mengharapkan bahwa setiap manusia akan selalu bertanggung jawab dalam menggunakan kemampuan dan skill yang ia miliki, karena sesungguhnya skill/ kemampuan yang kita miliki adalah anugerah Tuhan

Eugenius Edward Setiadi XI/A1
CC'21

Unknown mengatakan...

Sumpah hippokrates / the hippocratic oath merupakan sumpah yang masih diterapkan dalam dunia medis pada masa ini. Dari bacaan diatas saya menemukan bahwa hippokrates membuat sumpah ini dengan tujuan untuk menghargai kehidupan manusia dan menjaga tanggung jawabnya sebagai seorang dokter yang harus berusaha sebaik mungkin untuk menyelamatkan hidup seorang manusia. Dari hal ini hippokrates menghargai manusia sebagai citra Allah, maka didalam sumpahnya itu sendiri ia berkata bahwa ia akan melakukan segala sesuatu dalam dirinya untuk menyelamatkan seseorang yang sedang sakit dan bahkan sebisa mungkin bersifat preventif karena menurut hippokrates aksi preventif adalah obat yang lebih baik. Ia pun juga mengatakan dalam sumpahnya bahwa ia menyadari kekuatan untuk membiarkan seseorang kehilangan nyawanya atau menyelamatkan orang ada di tangannya. Menurut hippokrates dengan kekuatan itu harus didasari dengan kerendahan hati dan kesadaran dalam diri seseorang akan Tuhan yang telah menciptakan manusia sebagai citra Allah, dan karena Allah sendiri dikatakan pro-life maka hippokrates pun menyadari bahwa kehidupan itu harus dihargai dalam segala kondisi karena Allah telah memberikan kehidupan pada orang tersebut dan kehidupan adalah harta terbaik yang diberikan oleh Allah. Sehingga dalam sumpahnya pun tertulis "Above all I must not play god" dimana dalam kata ini mengartikan bahwa kehidupan itu adalah anugerah dari Allah dan apabila ia mengambilnya berarti ia sedang memainkan Allah akan ciptaannya yang mulia itu. Hal itupun yang menjadi dasar kedokteran dari dahulu hingga sekarang karena dokter sendiri harus menyelamatkan hidup seseorang bukan mencabutnya

Nicholas Sidharta 11A2 25 / CC'21

Anthony Hertadi mengatakan...

Menurut saya sumpah Hipokrates sangat penting kita ingat pada masa ini. Hipokrates membuat sumpah itu karena dia menghargai kehidupan. Oleh karena itu kita juga harus belajar untuk mengahargai kehidupan. Walaupun hanyalah sebuah embrio, tetapi embrio itu akan menjadi manusia di masa depan. Mau cacat atau tidak, itu tetap anugerah Tuhan. Oleh karena itu kita TIDAK BOLEH mengaborsi. Karena mengaborsi anak sama saja mengubah rencana Tuhan. Rencana Tuhan itu pasti indah. Maka, kita harus terus percaya dan berharap kepada Tuhan.

Anthony Hertadi XIA3/05
@anthony_hertadi

Unknown mengatakan...

Kehidupan dimulai pada saat pembuahan, jadi bayi yang belum lahir adalah manusia dengan hak untuk hidup. Setelah fertilisasi, seorang individu manusia diciptakan dengan identitas genetik unik yang tetap tidak berubah sepanjang hidupnya. Individu ini memiliki hak dasar untuk hidup, dan melakukan aborsi berarti mencabut hak untuk hidup dan juga membunuh apa yang allah telah ciptakan.
Sumpah Hipokrates sampai dengan masa ini malah musti menjadi sebuah peraturan. Hargailah Tuhan, hargailah apa yang ia rencanakan dan telah buat. Hargailah dirimu dan hargailah hidup mu.

Armando Sastra XIA6/07
CC21

Blitzkrieg mengatakan...

Menurut saya, Hipokrates yang merupakan "bapak ilmu pengetahuan" sudah memberi landasan yang sangat jelas mengenai etika medis yang harus dilakukan oleh seluruh praktisi medis. Hipokrates sudah pasti sangat kompeten dalam menentukan solusi dari sebuah masalah medis. Dapat dilihat dari prinsip dan sumpah yang ia buat sendiri, ia sangat menentang aborsi. Ia berpendapat bahwa setiap hidup insani wajib dilindungi dan dijunjung setinggi-tingginya. Hal ini menunjukkan bahwa menurut Hipokrates, aborsi bukanlah solusi yang tepat bagi suatu masalah. Oleh karena itu, kita semua dan praktisi medis wajib menghilangkan praktik aborsi dari muka bumi ini.

Jeremia Parningotan / XIA6 / 11
CC'21

Bintang mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Bintang mengatakan...

Menurut saya, Hippokrates telah memiliki sebuah visi bahwa dunia kedokteran haruslah memiliki suatu kode etik untuk menetapkan standar perlakuan dokter kepada pasien sebagai dokter yang bermoral.Dalam hal ini maka ia membuat sumpah dimana didalamnya melarang praktek yang bertentangan dengan nilai kehidupan, contohnya aborsi.Aborsi tidak seharusnya dilakukan agar dapat meneruskan kelangsungan hidup manusia.

G. Bintang K. XIS1 13

Ok mengatakan...

Saya merasa bahwa sumpah hipokrates tersebut merupakan suatu yang sangat penting dalam dunia media, apalagi pada Zaman sekarang ini dimana banyak terjadi sina dan reproduksi manusia tak terkendali. Aborsi pada akhir-akhir ini telah menjadi suatu yang merupakan solusi mudah bahai masalah yang timbul dari nafsu manusia yang terasa tidak bisa terkendali sedangkan seharusnya bisa. Sumpah hipokrates merupakan suatu sumpah yang harus diucap semua yang ingin melanjutkan karir atau pelajaran medisnya. Saya merasa bahwa masih adanya nilai yang terlindung para dokter-dokter pada zaman sekarang itu sangat penting dan menunjukan pentingnya pengaruh sejarah pada setiap bagian dari kehidupan dimana sumpah tersebut muncul pada zaman dan waktu yang sudah jauh terlampau dan berbeda namun tetap dianut itu merupakan bukti dari pentingnya sejarah dan bahwa kata Tuhan tidak akan tertutup jalannya waktu.
Dante Anindhito XIA4/6

Timothy Calvin Yang / 11-4 / CC 25 mengatakan...

Saya berpendirian sama dengan Hippokrates. Dalam mayoritas kasus, aborsi dilakukan karena ingin lari tanggung jawab membesarkan anak. Padahal, perbuatan itu dilakukan dengan risiko yang seharusnya sudah dipahami kedua pasangan (bahwa tindakannya akan menimbulkan tanggung jawab besar). Setelah sel telur bertemu dengan sel sperma, dua sel telah berubah menjadi seorang individu. Oleh karena itu, jika aborsi tetap dilakukan, itu merupakan pembunuhan terhadap seorang individu.

Dalam konteks pasca-pemerkosaan, banyak pandangan moral lain muncul. Banyak orang berkata bahwa aborsi seharusnya diperbolehkan dan tidak dihalang-halangi oleh hukum. Saya sendiri tidak setuju dengan pandangan yang demikian. Keidupan dapat tetap dijaga, dengan campur tangan dari pemerintah. Misalnya, dengan memberikan denda kesejahteraan anak berkelanjutan kepada pelaku agar anak dapat tetap dibesarkan.

Tuhan memiliki rencana bagi setiap individu yang terlahir di dunia. Dengan mengaborsi seseorang, kita sama saja berusaha merusak rencana itu. Kita tidak tahu apa rencana Tuhan bagi janin pasca-pemerkosaan, dan kita tidak memiliki hak mengambil nyawanya.